Pesona Kerajaan Malam

Malam larut, hening dan sepi.. Jiwa merindu dalam hangat selimut kabut sunyi
Menerawang pada perjalanan lapuk masa lalu.. Memugar harapan dalam sendu
Puing-puing Prasasti kejayaan yang rapuh.. Berlumut dalam taman hiasan lusuh
Mengerak duka menahun tak berdaya.. Oleh kenikmatan beribu nestapa dan lara

Malam teramat cantik dalam buaian.. Iris batin penyepi dalam ke-putusasa-an
Mengapa syairnya terpisah dalam nyata.. pada lirik keraguan dari galau jiwanya

Malam larut, hening dan sepi.. Jiwa meronta dalam kenangan tak pernah berarti
Merenungi perjalanan indah masa mendatang.. Melebur benci dalam kedustaan
Prasasti tersusun menoreh angkasa.. Menggapai harapan maya yang akan sia-sia
Mencuri perhatian malam penghias kalbu.. Melebur resah jiwa sekarat merindu

Malam teramat cantik dalam hiasan.. Menoreh harap pendamba dalam deritanya
Kali ini syairnya begitu teguh terikat.. pada cahaya yang terpancar dari jiwanya

////////// Garis Senja..

Oh.. Resah para pencari dan pendamba.. Menghalau Mentari dari puisi Senja
Menerjang kegelapan ruang kebosanan.. Sapa rayuan malam tengah berdandan

Larut menjemput Sang Pujangga.. mencari cahaya Cinta bagi gelisah rindunya
Musim tak lagi dapat dimengerti.. Menghiasi alunan dendang perjalanan hati
Harap luka kekecewaan meradang terobati.. Melebur sirna menepikan jiwa fana
Malam pun hadir dalam resah.. Mengubur mati Jiwa Gelisah.. tak menentu arah

Malam teramat cantik dalam buaian.. Iris batin penyepi dalam ke-putusasa-an
Mengapa syairnya terpisah dalam nyata.. pada lirik keraguan dari galau jiwanya
Malam teramat cantik dalam hiasan.. Menoreh harap pendamba dalam deritanya
Kali ini syairnya begitu teguh terikat.. pada cahaya yang terpancar dari jiwanya

Oh.. Paras langit kelabu nan sendu.. Menoreh Jiwa Penyepi menangis terharu
Merobek luka Senja yang ditinggalkan.. Dalam sisi taman harapan terimpikan

Malam larut, hening dan sepi.. Jiwa merindu dalam hangat selimut kabut sunyi
Menerawang pada perjalanan lapuk masa lalu.. Memugar harapan dalam sendu
Puing-puing Prasasti kejayaan yang rapuh.. Berlumut dalam taman hiasan lusuh
Mengerak duka menahun tak berdaya.. Oleh kenikmatan beribu nestapa dan lara

Malam larut, hening dan sepi.. Jiwa meronta dalam kenangan tak pernah berarti
Merenungi perjalanan indah masa mendatang.. Melebur benci dalam kedustaan
Prasasti tersusun menoreh angkasa.. Menggapai harapan maya yang akan sia-sia
Mencuri perhatian malam penghias kalbu.. Melebur resah jiwa sekarat merindu

******** Kerlip Gemintang..

Gulita sunyi datang menjelang.. Mengoyak semua jiwa dalam khayal harapan
Perlahan sunyi memanggil lubuk gelisahan.. Adakah jiwa lusuh ini terlupakan?

Angin membelai duka telah terbiasa.. Menguak awan kegelapan hinggapi jiwa
Kerlip Gemintang tersenyum menggoda.. Mengantar Sang Malam penuh pesona

########

Duhai.. Betapa rapuh jiwa para pengabdi.. Dalam rindu sebuah perjalanan hati
Merintih, Berduka, Gelisah kecewa.. Tersenyum, Menggoda, Merayu pujaannya
Tertinggal langkah hentak sejenak.. Gelisah pun meRindu datangi jiwa sekarat
Lekang dirundung malang kegelisahan.. Hingga resah penuhi bekal perjalanan

Duhai.. Betapa indah pesona bidadari pemuja.. Pemilik kerajaan jiwa pendamba
Mempesona dayang gemintang sedari senja.. disaat senja lelah biaskan cahaya
Megahnya istana kerajaan Sang Malam.. Gambaran butir gemerlap keemasan
Menebar Pesona dalam Kemuliaan.. Dalam jiwa yang merindukan ketentraman

Duhai.. Para perindu tergeletak sekarat.. Meruang sunyi tak mampu berharap
Menangis, Terluka, Gelisah dilema.. Terharu, Memuja, Menangisi pujaannya
Terpaut jangkauan teramat jauh.. pada Malam Pujaan yang telah melebur utuh
Sirnakan diri bagi pesona malam terpuja.. dalam kesunyian hidup taman senja
Demi Rindu Menggebu.. Dan pengabdian sejati untuk KeAgungan sebuah Cinta

???????

Duhai.. Gelisah Rindu Jiwa para Penunggu.. Akankah kau relakan semua itu ??
__/\___/\____/\______/\__________/\________/\__/ _/\_____ ... _________