Senja Mengingat Mu Kembali

Duduk terdiam sendiri menatap langit mu mengenang kisah indah masa lalu.. Mengingat sosok ceria nun jauh di seberang sana yang pernah singgah walau sekedar bertegur sapa lewat kata..

Seraut wajah nan rupawan yang sesungguhnya bukanlah harapan yang aku cari.. Namun hati tak mampu memungkiri kala manjanya menyentuh sudut sepi dan terangi gelap sunyinya hati ini...

Duduk termenung menatap bayang wajah mu di langit yang pernah sama-sama kita pandangi.. Membayang dirimu disana tengah bahagia bersama orang yang entah sejauh mana engkau cinta..

Jiwa ini disini tetap menatap kenangan yang pernah kita raih dalam malam taman kita.. Walau ku mungkin sadar bahwa hatimu telah jauh mengembara tinggalkan usang sebuah cerita..

Duduk sendiri menatap kilauan cahaya senja di langit atap rumah dari taman kita.. Menetes air mata mengingat mu yang tak pernah kuharapkan mengisi hati dan harapan yang tak berkesudahan..

Selamat Malam.. Duhai Sang Malam.. Bahagia untuk mu selalu disana.. Salam Rindu dari Hati yang Merindu.. Titipan resah dari Jiwa yang Senantiasa Gelisah.. Terima Kasih untuk Ceria mu.. Terima Kasih telah singgah Melipur Lara Ku...
Selengkapnya

Ku Harap Musim Hujan pun Tiba

Gerimis kecil mulai datang mengisi suasana dinginnya pagi..
Basahi keringnya hari-hari lusuh menahun jiwa lama merana..
Kehampaan menusuk relungan hati mencipta sepi tanpa berseni..
Berharap hujan yang dirindukan datang mengganti gersang suasana taman..

Romansa yang telah terlupakan terkuak dalam diri sang petualang..
Menggapai asa harapan hari esok lebih indah menghiasi perjalanan..
Perjalanan panjang masih terus ditapaki tanpa pernah tau akhir batasan..
Menuju sebuah hati yang tengah menunggu tangisan kebahagiaan..

Gerimis ini datang setengah waktu menyeruak terasa enggan..
Dia menghilang tiada berganti takdir harapan akan datangnya hujan..
Kehadirannya romantisi suasana taman yang tengah berbenah dalam diam..
Menanti kabar harapan pada Gerimis yang sedari tadi mengusik kerinduan..

Hujan tak kunjung datang pada musim tempat dia biasa menyapa..
Menjadwal waktu yang tak pernah tau siapa saja yang merindu..
Musim beralih nada pada nyanyian kesedihan para pengembara..
Meningggal para perindu yang sedari dulu telah terpuruk membeku..

Pahamilah Duhai Adik..
Seseorang yang benar-benar Mencintai dengan Ikhlas adalah orang yang akan turut Bahagia akan Kebahagiaan orang yang Dicintainya.. Dia yang akan turut Berduka atas duka Kekasihnya.

Mungkin Dia tak mampu mewujudkan Rasa Cintanya.. Sebagaimana Dia tak akan sanggup Membencinya..
Mungkin Dia tak memiliki kesempatan untuk Meraihnya.. Sebesar keresahan Melukai perasaan Kekasihnya..
Mungkin Dia tak Ditakdirkan memilikinya.. Namun bukan alasan untuk Melupakannya..

Kebahagiaan sang Kekasih adalah Prioritas Utamanya.. Keikhlasan adalah bukti sejauh mana kadar Cintanya.. Perpisahan tak mampu membuat Cinta Sejati terakhiri.. Kerana Rasa hati tak akan bisa dibatasi Jarak, Waktu dan Pengorbanan..

Percayalah Adik..
Jika Cinta tak Ditakdirkan untuk Bersama.. Setidaknya, ijinkanlah Rasa ini mengungkapkannya.. Agar kelak tak ada Penyesalan karena tiada kesempatan Mengungkapkannya.

2017 - Nyanyian Gerimis Harapan by Taman Cengkrama

Selengkapnya

Oh Malam.. Aku Merindui Mu..

Malam.. Saat ini Aku sangat merindui Mu.. Rindu akan gambar kenangan lalu.. Dikala dulu Kita sering bercanda mesra bersama dalam dunia bayangan Senja.. Menatap bersama kilauan Cahaya harapan dan asa.. Menyapa mu setiap saat, kala gundah hati telah menjadi penat..

Malam.. Saat ini Aku teringat akan engkau yang jauh disana.. Jauh di sebrang batasan yang sulit ku gapai untuk ku dekap.. Gelap mu telah membutakan pandangan ku meraih keputus-asaan.. Lenyap sirna dalam pekat gulita yang tak pernah tau, hingga kapan cahaya akan benderang..

Malam.. Sosok mu menjelma selalu dalam setiap jeritan luka yang pernah aku bawa.. Harapan pelipur lara dalam hari-hari yang penuh duka nestapa.. Harap jiwa ku luruh meronta pada keinginan yang tak lagi biasa.. Berharap dirimu kembali menyapa pada hati yang merindukan cahaya..

Malam.. Jiwa ini masih tetap ada disini.. Masih seperti dulu, kala terakhir Kau tinggalkan Aku sendiri.. Menjalin resah akan kabar mu yang selalu ku rindu.. Masih tetap menunggu penuh harap akan kehadiran mu.. Dalam Taman yang tetap sepi.. Tanpa belaian hangat lembut paras Mu lagi..

Malam.. Disini Aku Menanti...  Walau harapan ini tak lagi nyata bersama semua yang telah Melena.. Walau hujan ini terus mendera.. Menerpa wajah lusuh berharap alunan canda tawa.. Biarlah Jiwa ini tetap berharap dan terlelap bersama gelapnya pesona Adinda.. Hingga esok hari berganti membawa cahaya..

Dan Aku akan tetap terus Menanti.. Dalam Taman yang tak lagi hendak bersemi.. Inilah buah rindu dalam kalbu yang terus menggebu.. Berharap pilu menanti ajal menjemput segala laku.. Salam rindu untuk mu duhai kegelapan malam.. Gulita keheningan yang akan selalu ku dambakan.. Hingga akhir cahaya pun memudar dalam keremangan..

Selengkapnya

Kabar Resah tuk Adik TerSayang

Salam Sejahtera untuk mu Adik nun Jauh di ujung sana.. Salam yang membawa keresahan dari seonggok hati sang Penyepi.. Dari hening sepinya Taman di kesejukan ketinggian tempat bermukim para khayangan.. Menuju hangatnya hampar dataran tempat kediaman masa indah kecil mu.. Tempat awal dimana sang Mentari memulai tugasnya menyebar inspirasi. Pada daratan tanah penuh misteri yang masih sama kita pijak bersama ini..

Salam resah hati ku untuk mu duhai Adik tersayang.. Dari sosok Perindu masa lalu yang tengah mengembara mencari kebenaran.. Bagi usia belia mu yang masih penuh keceriaan dalam masa pencarian.. Di kehidupan tempat kita bermain yang sesungguhnya kejam dan penuh kemunafikan.. Salam resah yang terkuak kala terasakan pencarian mu telah keluar dari tujuan.. Dan Apa yang kau dapatkan bukanlah sesuatu yang sesungguhnya engkau butuhkan..

Jiwa polos mu semestinya tengah bercengkrama dalam masa bahagia bersama jiwa sebaya.. Terlalu berbahaya bermain dalam dunia penuh dusta yang tak akan peduli dengan apa dan siapa..
Dunia ini tempat para mahluk lapar yang siap memangsa demi kepentingan hasrat keserakahnya.. Penebar perangkap pujian yang menjerumuskan dalam dusta belaka.. Dan apa yang kau terima telah melampaui apa yang dirimu mampu pertanggung jawabkan..

Mereka akan berlepas tangan karena jiwa-jiwa polos adalah boneka permainan.. Para pencari kehilangan arah tujuan karena jejak  terhapus bersama pujian dan sanjungan.. Hinaan dan cercaan adalah hanyalah milik jiwa polosmu seorang.. Hentikan perjalanan dan hancurkan harapan.. Hanya Jiwa resah inilah yang akan tetap setia mrngingatkan.. Bersama mereka para pencari dan perindu yang  mengembara dan masih tetap teguh pada tujuan..

Pulanglah Adik.. Pulanglah pada masa dan tempat dimana seharusnya jiwamu berada bahagia.. Kembalilah ke hasrat awalmu untuk memulai kembali perjalanan dan pencarian sesuai masa dan tujuan.. Lupakan segala manis pujian dan pahit hinaan yang pernah dirimu rasakan.. Tak perlu lagi engkau pertahankan dan tak berguna lagi diperjuangkan.. Sambutlah jiwa-jiwa tulus yang tengah meresahkan mu yang berada terpisah dari laku Pujian dan Hinaan..

Hentikan.. Simpanlah energi muda mu untuk bekal memulai perjalanan baru.. Jangan habiskan demi mempertahakan apa yang seharusnya bisa kau jadikan pelajaran.. Melawan arus bukan untuk diperjuangkan selama bahtera mu salah akan arah tujuan.. Karena semakin engkau mengelak bahkan meratap.. Semakin bertambah berat pula beban dan caci-maki yang engkau dapat.. Karena para penyanjung telah melengang pergi meninggalkanmu seorang diri tanpa peduli..

Lihatlah dengan hatimu duhai Adik terSayang.. Akan ada banyak Cinta bisa kau rasa jika jiwamu mengembara bersama jiwa-jiwa yang sederhana.. Mereka yang tengah memperjuangkan hakikat sebenarnya dari apa yang justru selama ini kau tentang.. Mereka bukanlah para penyanjung apalagi pengumpat seperti yang selama ini engkau temui di perjalanan.. Mereka lebih memilih Cinta Kasih dalam menghadapi segala keadaan..

Mari kita jalan beriring bersama menggapai tujuan yang lebih mulia.. Tanpa perlu ada lagi sanjungan yang akan melenakan dan memaksa mu melakukan kebohongan.. Jadilah dirimu sendiri yang bersahaja apa adanya tanpa mengada-ada.. Karena dunia belia mu terlalu indah jika harus kau biarkan habis tergadai sia-sia.. Kembalilah duhai Adik.. Jiwa ini memanggil mu diantara resah dan kepedulian.. Sebelum dirimu kelak menyesal dalam sesalan yang sudah tiada lagi ada harapan dan kesempatan..

Selengkapnya