Cengkrama Awalan Masa

Semenjak musim baru mulai digelar, gerimis tak henti resah beriring menemani..
Pagi.. siang.. sore hingga geliat malam, suasana teramat dingin di taman ini..
Gemercik harap kalbu sepinya jiwa, moga kabaran baik untuk mu kerlip gemintang..
Salam rindu dari kegelisahan taman, kala cahaya mu sudi singgah menyapa hari..

Harap terawali musim ini dengan rangkai kata maaf dan semangat yang terharap..
Tinggalkan semua penat lalu, menuju luahan harap suasana yang lebih bersahabat..
Yang lebih utama bagi rindu ini adalah, gambaran rasa yang masih saja merindu..
Pada sapaan mesra yang masih tertinggal, dalam ceria.. cerita.. cita dan cinta..


Ribuan Getaran harap melupakan ingatan, semua yang membuat taman pudar harapan..
Pada resah gelisah akan gelapnya malam, pada sendu merindu gerimis langit ku..
Khayalan manja akan kerlip gemintang, juga lambaian mesra Cemara dalam taman..
Melebur kegersangan musim dari bait puisi, memugar prasasti baru bersama Rindu..

Di depan langkah gerbang renungan malam, Bening menanti harap menyambut sapa..
Yakini jalanan masim yang baru, bagi jiwa yang akan selalu ada untuk hadir mu..
Senyum mesra dunia yang telah melena, hembusan hari yang sibuk bersolek manja..
Menitip segala gundah gelisah jiwa, pada jiwa yang telah terbiasa dengan nya..


01012010
Life is goes on..
the time can't be stopped..
But we can doing something which it usefull..
Make our dream come true.. Let's make a better Life..


Mungkinkah itu terjadi, Setelah taman sekian malam disiram gerimis tak henti..
Mengapa jiwa hendaki terus menyepi dan rindu selalu menganggu tidur malam ku..
Sudah teramat banyak kenangan masa, telah tercipta di Taman nan Lusuh merana..
Yang telah lapuk dan terkubur mati, bersama jiwa yang telah hancur karenanya..

Ah, Kehadiran getaran rasa ini, selalu saja membuat jiwa menjadi seperti ini..
Mengapa jiwa masih pasrah mengembara, Hingga tak sadar ia telah berada disini..
Apalah lagi yang hendak jiwa cari.. Belahannya jiwanya yang hilang dulu kah..?
Sedang ia telah tau pasti.. ia telah teramat lelah akan perjalanan panjangnya..

Pulanglah..! Duhai Jiwa-jiwa Pengembara.. Dirimu tlah teramat lelah karenanya..
Tak kan mungkin pernah kau dapati, penawar gelisah yang kau cari di musim ini..
Semua akanlah sia-sia.. seperti dulu saat kau selalu memelas untuk semua itu..
Pulanglah..! Duhai Para Pendamba.. Aku malu pada resahan yang berkepanjangan..
Ku telah enggan dengan apa yang kelak kau bawa, yang kan menyusahkan mu lagi..
Pulanglah..! Atau kan kau dapati, dirimu dan aku lenyap dalam kesunyian Abadi..