Kabar Resah tuk Adik TerSayang

Salam Sejahtera untuk mu Adik nun Jauh di ujung sana.. Salam yang membawa keresahan dari seonggok hati sang Penyepi.. Dari hening sepinya Taman di kesejukan ketinggian tempat bermukim para khayangan.. Menuju hangatnya hampar dataran tempat kediaman masa indah kecil mu.. Tempat awal dimana sang Mentari memulai tugasnya menyebar inspirasi. Pada daratan tanah penuh misteri yang masih sama kita pijak bersama ini..

Salam resah hati ku untuk mu duhai Adik tersayang.. Dari sosok Perindu masa lalu yang tengah mengembara mencari kebenaran.. Bagi usia belia mu yang masih penuh keceriaan dalam masa pencarian.. Di kehidupan tempat kita bermain yang sesungguhnya kejam dan penuh kemunafikan.. Salam resah yang terkuak kala terasakan pencarian mu telah keluar dari tujuan.. Dan Apa yang kau dapatkan bukanlah sesuatu yang sesungguhnya engkau butuhkan..

Jiwa polos mu semestinya tengah bercengkrama dalam masa bahagia bersama jiwa sebaya.. Terlalu berbahaya bermain dalam dunia penuh dusta yang tak akan peduli dengan apa dan siapa..
Dunia ini tempat para mahluk lapar yang siap memangsa demi kepentingan hasrat keserakahnya.. Penebar perangkap pujian yang menjerumuskan dalam dusta belaka.. Dan apa yang kau terima telah melampaui apa yang dirimu mampu pertanggung jawabkan..

Mereka akan berlepas tangan karena jiwa-jiwa polos adalah boneka permainan.. Para pencari kehilangan arah tujuan karena jejak  terhapus bersama pujian dan sanjungan.. Hinaan dan cercaan adalah hanyalah milik jiwa polosmu seorang.. Hentikan perjalanan dan hancurkan harapan.. Hanya Jiwa resah inilah yang akan tetap setia mrngingatkan.. Bersama mereka para pencari dan perindu yang  mengembara dan masih tetap teguh pada tujuan..

Pulanglah Adik.. Pulanglah pada masa dan tempat dimana seharusnya jiwamu berada bahagia.. Kembalilah ke hasrat awalmu untuk memulai kembali perjalanan dan pencarian sesuai masa dan tujuan.. Lupakan segala manis pujian dan pahit hinaan yang pernah dirimu rasakan.. Tak perlu lagi engkau pertahankan dan tak berguna lagi diperjuangkan.. Sambutlah jiwa-jiwa tulus yang tengah meresahkan mu yang berada terpisah dari laku Pujian dan Hinaan..

Hentikan.. Simpanlah energi muda mu untuk bekal memulai perjalanan baru.. Jangan habiskan demi mempertahakan apa yang seharusnya bisa kau jadikan pelajaran.. Melawan arus bukan untuk diperjuangkan selama bahtera mu salah akan arah tujuan.. Karena semakin engkau mengelak bahkan meratap.. Semakin bertambah berat pula beban dan caci-maki yang engkau dapat.. Karena para penyanjung telah melengang pergi meninggalkanmu seorang diri tanpa peduli..

Lihatlah dengan hatimu duhai Adik terSayang.. Akan ada banyak Cinta bisa kau rasa jika jiwamu mengembara bersama jiwa-jiwa yang sederhana.. Mereka yang tengah memperjuangkan hakikat sebenarnya dari apa yang justru selama ini kau tentang.. Mereka bukanlah para penyanjung apalagi pengumpat seperti yang selama ini engkau temui di perjalanan.. Mereka lebih memilih Cinta Kasih dalam menghadapi segala keadaan..

Mari kita jalan beriring bersama menggapai tujuan yang lebih mulia.. Tanpa perlu ada lagi sanjungan yang akan melenakan dan memaksa mu melakukan kebohongan.. Jadilah dirimu sendiri yang bersahaja apa adanya tanpa mengada-ada.. Karena dunia belia mu terlalu indah jika harus kau biarkan habis tergadai sia-sia.. Kembalilah duhai Adik.. Jiwa ini memanggil mu diantara resah dan kepedulian.. Sebelum dirimu kelak menyesal dalam sesalan yang sudah tiada lagi ada harapan dan kesempatan..