MaLam, MaLam, Oh.. MaLam

Malam Kemarin adalah Sesosok Malam Indah yang senantiasa temani Resah tidur Ku. Malam Ceria sahabat Insomnia yang setia hadir dalam Geliat kata penuh manja. Malam yang telah menumbuhkan kembali Rindu usang masa lalu pada sudut ruang Batin kegelapan Jiwa Ku. Bagai taburan Gemintang yang menghiasi kegelapan Wajah Malam yang terCiptakan.

Malam Kemarin adalah Bidadari yang senantiasa datang cumbui Resah Kehidupan Jiwa Ku. Sahabat Luka yang teramat Manja penuh Pesona. Bagai Cahya Rembulan yang ceria bersinar terangi Titian Jalan Perjalanan Panjang Ku Malam yang senantiasa Anggun berdandan bagi hiasan Taman Lusuh Kegelisahan. Cerminan Senyum Para Kekasih yang telah lama pulang meninggalkan Kerinduan yang Teramat dalam.


Malam ini adalah Malam nan penuh Nikmat pada Hening Ketenangan. Malam Kerinduan yang tercipta bagi Harapan Jiwa mengusir segala Insomnia yang terus MenDilema. Malam tanpa Khayal Impian yang Terulang bagi skenario usang yang harus ku perankan. Memberikan Harapan baru pada Rindu yang tak lagi terpengaruh Fikiran yang Lusuh nan Berdebu.

Malam ini lelap tidur malam Ku tak lagi Gelisah dalam Liku Penderitaan. Malam yang memang semestinya tercipta untuk masa istirahat Jiwa dari Lelah Perjalanan. Malam penuh Kenikmatan dari Bising Pesta Para Malaikat Kecil. Malam yang memberi Ketentraman Jiwa hingga Mentari mampu memudarkan Serpihan Luka dari Jiwa-jiwa Perindu Penghuni Taman.


Malam Esok adalah Malam yang penuh Keberkahan Suasana. Malam yang mencipta Insomnia menjadi Impian dalam Nyata. Skenario-skenario usang tergantikan dengan Syair-syair dendang Pujian. Malam dimana para Malaikat Kecil hendak berpesta untuk selamanya. Menyanyikan Riang bersama Syair Pujian yang tak lagi akan mengusik Ketenangan Jiwa.

Malam Esok seribu Rembulan akan bercahaya terangi Perjalanan Panjang Harapan. Suasana Kehidupan Taman tak lagi Mengulita Resah dalam Gelisah Ketakutan. Sinaran Cahaya Menggiring Perjalanan Jiwa Menuju Taman yang Nyata tempat Para Kekasih berada. Menyusun Rencana tuk Berkumpul bersama membalur Lukaan Sendu dari Rindu yang dahulu pernah tercipta.


“Semalam aku sendirian di dunia ini,
Kekasih dan Kesendirian Ku... Sebengis Kematian...
Semalam diriku adalah Sepatah kata yang tak Bersuara...,
Di dalam fikiran MaLaM…” – KG –