Maaf untuk Mu yang Terkasih..
Kala kedatangan Mu dalam mimpi Ku tersambut oleh Ragu
Kala kesetiaan mu menggores dalam kalbu sadarkan Jiwa nan pilu
Kala tangis mu ungkap keyakinan bahwa engkau bagian dari hidup ku
Sungguh ku tak pernah menyangka..
Diri mu ternyata hadir lebih mempesona dari yang ku duga
Diri mu memberi kesejukkan sebuah cita bagi Taman dalam Jiwa
Masa yang memang selalu saja akan pernah ada diantara Kita
Dalam sebuah mimpi terulang yang senantiasa menggelisahkan Jiwa
Dan Ku tak akan mampu lagi untuk berkata..
Kala tangis mu adalah bagian dari luruhan Jiwa Ku
Kala urai rambut mu adalah tirai kesedihan masa lalu Ku
Dan Rona wajah sayu yang memberi arti bahwa diri mu adalah Aku
Dan Aku pun tak akan mampu lagi untuk menyapa..
Kala menyibak urai rambut mu untuk mengusap tetes air mata
Kala memandang sikap mu dalam sebuah kesetiaan yang menjelma
Sungguh.. Aku telah melihat Diri ku dan Engkau adalah Aku
Yang tak pantas untuk tersakiti dan berhak untuk memiliki jiwa ku
Bayang mu tergambar teramat jauh, namun kurasakan teramat dekat
Sesungguhnya penglihatan akan menghilang tertutup lamunan senja
Namun malam tak akan pernah merubah pesona sebuah perasaan
Dan mimpi-mimpi yang menjelang tak lagi berubah jadi khayalan
Dan kini engkau ada disini.. Dalam lubuk hati yang dulu hampir mati
Menghapus resah mimpi malam terulang yang menggelisahkan
Mencipta kemesraan dalam kehidupan Taman nan penuh Harapan
Karena diri mu bagian dari hidup ku.. karena diri mu adalah Aku
Zzzz..?/#&@!!*.x^%
Terima Kasih.. Duhai Sang Pemilik kehidupan Malam
Terima Kasih.. Duhai Sang Pemilik kehidupan Alam Mimpi..
Atas seribu Dejavu dan Dilema di Gelisah Mimpi Masa Depan..
Karena Kebahagiaan Dunia Ku.. Tak lebih dari Sebuah Khayalan..
2010 – Gelisah Jiwa
Dari Dunia Mimpi yang Terulang