Jiwa terLepas Mengembara

Kala Sosokkan Jiwa-Jiwa terLepas Bebas Mengembara
Menyusupi Kelam di dalam Resah Sendunya Cakrawala
Menyusuri satu demi satu Kepiluan yang tlah terlewatkan
Memecahkan kesunyian dari kehidupan Taman Khayalan

Menangis Pilu ribu Desahan di kedalaman dinding Kalbu
MeRatapi Beban Keputusasaan yang tak lagi Tertahankan
Sebuah Halusinasi Kekosongan riang Datang Menjemput
Menguasai sebuah Keberadaan, Menggantikan Ketiadaan

Jiwa ini hanya mampu menatap Sendu penuh KeDukaan
Bertanya tanpa Jawab kepada yang tengah bercengkrama
Terpana Memaku pada sebentuk Dunia yang disusupinya
Tuk coba sekedar menemani segala Gelisah yang Tercipta

Jiwa menangis tersedu di dalam sepinya alam kesendirian
Jiwa menangis pilu kala semua itu tak hendak jua berlalu
Meratapi Kepedihan tak hanya cukup dalam kala semusim
Bagi Jiwa yang tersiksa dalam tiap detik Pengembaraannya

Duhai.. Beban Mu teramatlah Berat Jiwa-Jiwa Pengembara
Perjalanan bukanlah Taman kehidupan Mu yang terdamba
Namun Istana Mu tidak jua Jiwa ini mampu untuk pahami
Untuk Melebur Waham Mu akan Penderitaan sebuah Ilusi

Duka Mu teramat dalam Mengiris dinding Jiwa nan Rapuh
Melebihi Duka yang pernah ada pada hempasan Luka Lara
Hanya Suara Bising tak Berguna yang mampu terlontarkan
Sekedar Temani Perjalanan di sisi lain Misteri Kehidupan

Duhai.. Entah apalah yang kini tengah Engkau Gelisahkan
Entah apa pula yang terjadi pada Jiwa2 yang Terpendam
Hanya belaian Rasa Duka dari kalimat Harap walau Usang
Untuk Menghambat Perjalanan yang tengah Kau lakukan

Jiwa ini Menangis.. Karena tak mampu tuk memahaminya
Jiwa turut berDuka.. Tak bisa temani hadir berada Disana.
Jiwa pun PiLu.. Karena tak tahu apa yang harus dimakna
Meski hanya Sekedar mengurai satu beban simpulan derita

Duhai Sahabat.. Tabahkanlah Segala Gelisah dari Jiwa Mu..
PerJalanan Mu tertakdir berkelok pada ujung Persimpangan

Ku tak ingin katakan lagi bahwa Jiwa Ku teman Derita Mu
Ku tak ingin ceritakan lagi akan Harapan usang Perjalanan
Karena Derita Ku tak lebih dari sekedar Hembusan Nafas
Karena Pengembaraan Mu, Teramatlah berat Aku rasakan

………. Karena Keberadaan Sosok Jiwa Mu….
Teramatlah jauh untuk Ku gapai, dalam Ruang Ketiaadaan..