Yakinlah Bahwa Engkau Sendiri

Jiwa ini Sendiri Meredup dalam Sunyi yang tak Berpenghuni
Melanjutkan Pengembaraan Usang pada Masa yang tiada Henti
Rindukan Jiwa yang Tertawan Masa Lalu pada sebuah Elegi
MeLena Suasana Lamunan pada Resah Kecewa Dendaman Hati

Oh.. Jiwa Ku yang tlah Lama terTinggal di Resah masa LaLu
Terlena Dalam Semaraknya Hening Pesta Para Malaikat KeciL
Jiwa ini tidak Mungkin Lagi Menjemput ke dalam Riangnya
Ia telah Jauh terlena dalam Gelisah Acara Pesta Permainannya

Desing Suara Bising Mahluk tak Berdosa tak suruti Kesendirian
Seakan Setia menjadi sebuah Gelisah Trauma Hening Kehidupan
Jiwa2 yang seharusnya terMuLiakan pun kini turut BerMesra
Mehempas Kesabaran Jiwa ini pada Ujung Lembah Penghinaan

Pengembaraan ini Mendapati Jalan yang semakin Berat rasanya
Mengarung Masa ujian Panjang yang haruslah tetap Ku Jalani
Bersama Jiwa2 seisi Taman yang semakin Gerah Ku Rasakan
Tuk Sebentuk Kesabaran Menghadapi Semua Laku Memilukan

Oh.. Batin Ku tlah Lelah Mengembara bersama Liku Laku Mu
Terpuruk Membusuk dalam Taman sendu yang telah meLapuk
Jiwa ini tidak Mampu lagi Bertahan meRedup di Cahaya Semu
Tingkah Mu tlah Jauh Hempas Jiwa Ku keluar Lingkaran Hidup

Jiwa ini MemiLu.. Jiwa ini Kecewa..
Jiwa ini Berduka dalam Taman yang Terbina..
Jiwa ini tlah terAmat Lelah dalam Resah Pengembaraannya
Jiwa ini tak mungkin lagi mampu untuk bisa KembaLi
Jiwa ini terGadai setelah masa Kehabisan Bekal Perjalanan
Jiwa ini akan Menetap Bertahan atau mungkin akan Sirna
Melupa Taman yang harusnya Terbina tuk Mesra Cengkrama

Dan Sungguh...
Kesendirian adalah Lebih Baik daripada Jiwa ini Merasa Sendiri
Namun entah Mengapa Ia senantiasa merasa akan Kehadirannya
Dan seakan tak percaya walau derita telah jelas membekas terasa
Kala Lika Liku sebuah Laku menoreh sisi Hidup Ketenangan Ku

Duhai.. Jiwa Jiwa Pengembara..
Jiwa Jiwa yang tlah terTawan, terGadai, Menetap bahkan Sirna
Tak perlu lagi Engkau menoleh Resah dalam Pengembaraan Mu
Tetapkan Jalan Mu Lurus menuju Taman Impian yang Nyata
Atau Kau Kembali membina Taman Khayalan yang Tertinggal
Dan Ku katakan sekali lagi untuk Resah Kegalauan Jiwa Mu..
“Yakinkanlah… Bahwa Engkau kini.. Memang telah Sendiri..”

“Bila engkau Peduli.. Aku adalah Jiwa yang amat sangat Peduli..
Bila engkau tak Peduli.. Aku adalah Jiwa yang jauh lebih tak Peduli”