Sang PeLawat PenJerat Hasrat

Mungkin sudah cukup lama Ku tinggalkan Taman Sunyi ini
Mengembara tuk hapus dahaga Suasana pada sosok Bidadari
Melawat Dunia baru di Pelatar jaringan nan penuh Keceriaan
Sambungan kasih yang masih Aku harap tak akan terabaikan

Para Penghuni malam bercengkrama disana melupakan Luka
Tinggalkan derita ceritera sedihnya juga pada lawatan Mesra
Temui Sang Pujaan dalam kesibukan diri yang lebih berirama
Abaikan Taman Sepi Ku dalam laku yang akan tetap terdamba

Dia tak akan pernah hilang walau waktu berjalan mengambang
Dia masih setia hadir menyapa dalam ikatan tali erat Pujaannya
Dia dambaan Jiwa yang dulu hilang ditelan Embun Keresahan
Sosok Penghibur Duka dari Taman sepi Ku yang telah meLena

Inikah kisah takdir dari Jiwa Ku Penghuni Taman Kesendirian
GeLisah Terbawa angin kemana Bidadari Malam menghilang
Walaupun Dia masih tetap sedia hadir dalam semu keRinduan
Taman ini tetap MeRindu kala Hasrat yang terlanjur MenJerat

Namun Jiwa ini masih ingin tetap disini Duhai Sang Bidadari
Karena kehidupan adalah Taman yang sengaja Aku buat Sepi
Aku takan Kuasa hadiri gairah Kehidupan baru yang tak Biasa
Hanya sambut Mu yang masih akan tetap bisa Jiwa ini terima

Jeratan hasrat terlalu dalam menggoda Rasa yang pernah ada
Dari Getaran Pesona sosok yang senantiasa menyapa Mesra
Dan Jiwa Ku tetapLah masih ingin dalam sepi Taman Ku ini
Atau Kau bawa di PerjaLanan terbang Mu kemana Kau suka

Duhai Bidadari.. Sang PeLawat Malam dari Taman Hati Ku
Malam Sepi adalah dunia kehidupan ku untuk kehadiran Mu
Tlah lama sudah Bayang Mu pergi tinggalkan JiwaKu sendiri
Memendam Hasrat Rindu pada Jeratan yang makin meMucat

Biarlah Derita ini terbasuhkan oleh Ceria Mu dalam Asmara
Walau teramat jauh Dunia Mu yang tak mampu Jiwa ini sapa
Sebersit Resahan Laku Mu adalah mantera Harapan bagi Jiwa
Karena kehidupan Ku telah terbiasa dalam kesunyian Nestapa