Hujan di Bulan Nopember

Mentari kini tak sudi lagi untuk singgah menyapa resah senja hari
Paras wajah cakrawala dibuatnya muram tak lagi ceria seperti biasa
Berlarut lama mereka tinggalkan resah kedukaan bagi geliat taman
Melumat ribu luka lama dalam ruang kebosanan yang teramat dalam

Angin pun lanjut berlalu menjemput rindu pada hampa awan kelabu
Teman seperjalanan para Pengembara mencari cahaya Cinta nan lara
Langit bermuram durja pada kesedihan yang amat dalam tiada hingga
Kala musim berganti menggelar rencana alam dari sebuah kehidupan

Suasana musim kali ini begitu terasa amat senggang dan memilukan
Deras hujan yang jatuh menerpa biaskan rona wajah sayu kerinduan
Ingin rasanya jeritan hati memohon pada senja yang beranjak pulang
Bahwa Jiwa resah telah begitu banyak memendam rasa kekecewaan

Atap langit kelabu nan sendu curahkan aliran tangis mengharu biru
Merobek luka lapisan awan menghitam menebar benih rasa kesepian
Di taman ini bongkahan hujan membeku telah bergugur berjatuhan
Menerpa dinding jiwa yang tengah terluka oleh ribu rasa kehilangan

Gelisah hujan musim ini teramat berat terasa menyiram jiwa merana
Mencipta duka dalam ritme irama lara ribuan ketukan alam impian
Nyanyiannya bersyair harap maya bagi usangnya rindu sang pemuja
Mengabarkan pada para pendamba bahwa musim akan segera tiba.

Musim ini menelan senja hilangkan ceria mencipta buram pesona
Hati para penyepi masih tetap berharap pada malam yang menjelang
Senyum ceria wajah sang malam terbayang gelisah dalam dambaan
Namun mengapa ia pun turut menghilang bersama semua harapan

Hujan musim ini teramat memilukan menembus dalam kegelapan
Tanpa memberi celah harapan pada sebuah harap yang telah usang
Hujan musim ini telah porandakan kehidupan ceria suasana taman
Tak ada lagi harap mampu terjemput bagi jiwa pendamba kesunyian

Harap hujan yang datang memberi arti pada hati yang hampir mati
Membasuh luka kepedihan baluri lara dan sepinya sebuah kehidupan
Tanamkan harap akan esok musim berganti mencipta warna pelangi
Tumbuhkan aneka kuntum bunga dalam taman semerbak mewangi

***
Oh.. Musim ini.. Tiadalah semua kan abadi..!!!
Mengapa harap hujan ini mencipta resahnya kehidupan?
Sedangkan lara tak pernah luput dari duka Sang Pemilik Taman
Apakah gerangan yang telah merobek rindu Sang Pendamba Kesunyian?